Senin, 27 Desember 2021

Perbedaan untuk diakrabkan, bukan untuk diperdebatkan

     Indonesia merupakan negara yang multicultural atau masyarakat yang majemuk dengan keberagaman budaya, ras, etnis, Bahasa, dan sejarah yang berpadu menjadi satu sebagai kebiasaan di daerah setempat yang tersebar diseluruh wilayah NKRI. Kemudian Pancasila merupakan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang sudah ada sejak Indonesia terlahir, Pancasila sudah menjadi suatu dasar aturan pokok berkehidupan dan bernegara. Pancasila berasal dari Bahasa sansakerta  yang berarti panca adalah lima dan sila berarti prinsip atau asas. Arti Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara saja, tetapi Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa, kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, sumber dari segala sumber hukum. Pancasila memiliki lima dasar prinsip yang mendasarinya, yaitu (1) ketuhanan yang maha esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam  permusyawaratan perwakilan, (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada Pancasila yang ketiga terdapat bunyi “persatuan Indonesia”, seperti yang sudah dijelaskan diatas Indonesia merupakan negara mutikultural yang dimana memiliki berbagai macam dan keberagaman, keberagaman yang dimiliki oleh negara ini mendorong terciptanya semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya adalah walaupun berbeda – beda tetapi tetap satu tujuan yaitu memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dari dulu sampai sekarang semboyan ini menjadi pedoman bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan berbangsa. Persatuan dan kesatuan harus kita pertahankan dari pihak – pihak yang sengaja ingin menciptakan perpecahan di negeri Indonesia tercinta ini. 

Tetapi di zaman sekarang ini sepertinya Indonesia bukan menjadi tempat yang nyaman lagi untuk hidup Bersama dalam perbedaaan. Banyak ancaman yang datang dan membuat kita warga khususnya kaum minoritas menjadi khawatir dan ‘was-was’ dalam mengeluarkan pendapat, berprilaku atau mungkin membawa perubahan. Rasanya ingin berkarya, tetapi rasa takut selalu melanda dan menciutkan semangat untuk berjuang dan membawa perubahan, karena rasanya segala sesuatu tidak akan diterima dan dipersulit. Entah apa yang melatar belakangi prilaku – prilaku anti sosial itu dan anti perbedaan, yang jelas hal mementingkan golongan hanya melunturkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Faktor krisis persatuan di Indonesia akhir – akhir ini adalah terkait faktor SARA, sifatnya memang sangat pribadi karna itu berkaitan dengan HAM, masalah SARA ini adalah suatu topik yang sangat sensitif untuk dibahas, karna ini menyangkut tentang Tuhan. Akhir – akhir ini banyak sekali terdengar mengenai isu – isu Sara yang mempersalahkan mengenai agama di Indonesia ini, tiap kaum theism pasti akan selalu membela dan mengakui agamanya sebagai agama yang paling benar, tetapi pada hakikatnya Indonesia ini merupakan negara dengan berbagai Agama yang memang sudah seharusnya saling menghargai dan toleransi antar umat beragama.

            Memang pada akhirnya kita semua tidak perlu membanding – bandingkan perbedaan satu dengan yang lainnya, semua orang memiliki karakteristiknya masing – masing, tidak ada manusia yang bisa memilih ingin dilahirkan dikeluarga seperti apa, dengan faktor ekonomi yang seperti apa, dan tidak ada pula manusia yang bisa memilih mereka ingin dilahirkan dengan agama, suku dan rasa apa. Masih banyak cara yang kita lakukan dalam menjada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pertama, mari kita sama – sama membangun kembali rasa toleransi ditengah keberagaman budaya dan beragama pada masyarakat, kemudian cara berikutnya dengan selalu menunjukan sikap ramah dan menghilangkan egoisme masing – masing umat beragama dan suku dan golongan. Kemudian peran pemerintah pun diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk melestarikan keberagaman budaya dan keberagaman beragama, kemudian yang paling terpenting adalah kesadaran pada masyarakat indonesianya itu sendiri. Semoga nilai – nilai pada “Bhineka Tunggal Ika” selalu terjaga dan dapat dipertahankan sampai selamanya, demi keamanan hidup dinegeri ibu pertiwi ini.

            Peran generasi muda memang sangat penting dimasa sekarang ini, generasi muda harus tetap bekerja sama dan bersemangat menyerukan sikap saling toleransi dan saling menghargai dalam segala aspek kehidupan di Indonesia, sikap tersebut merupakan solusi terbaik dan konkrit dalam menjaga terjadinya perpecahan dan konflik di Indonesia. Para generasi muda terutama mahasiswa sangat berperan penting  dan perlu pemahaman yang kuat terhadap Pancasila, agar eksistensi Pancasila dikalangan muda tidaklah pudar oleh pesatnya perkembangan zaman, semoga persatuan dan kesatuan Indonesia selalu terjaga.

#MeyakiniMenghargai

titik 0

  7 bulan terlewat begitu saja, sepi, sedih, hampa aku lalui sendiri dalam kegelapan, belum juga aku temukan secercah Cahaya. Entah aku yang...