Jadi, bagaimana dengan Bandung? Laut melepaskan sepatunya dan menaruhnya diantara bagian pot – pot bunga milik nala.
‘oiya, bagaimana dengan proposal yang kukirim kemarin, sudah direvisi?” tanya laut pada nala sembari berjalan duduk ke arah nala yang sedang memainkan laptopnya
‘tidak lihat aku sedang apa?’ ucap Nala
sembari menunjukan proposal yang sedang ia revisi di laptopnya
‘ha ha ha, aku kan gatau, bisa aja kamu
main laptop lagi main zombie kan?’ laut menyeringai lalu meminum kopi yang ada
pada meja
Laut dan nala merupakan partner organisasi
di kampusnya, sudah dari maba laut dan nala saling kenal, namun baru ditahun ke 2 kuliah mereka terlihat dekat karna banyak sekali organisasi yang mereka ikuti
Bersama. Nala dan laut satu fakultas hanya beda jurusan.
‘ku rasa ini sudah, nanti kalo ada revisi
lagi tinggal kabari aku, aku harus ke kampus dulu tiba – tiba dosenku masuk’ nala
langsung bergegas menyiapkan dirinya untuk berangkat ke kampus. ‘sudah ku kirim
ke email mu, tinggal kamu cek aja’ sambung nala
‘yaudahh biar sekalian aku aja ke
kampusnya, aku juga mau ngecek lab’
Nala hanya mengangguk
Setelah itu, nala dan laut langsung pergi
ke kampus untuk urusan mereka masing – masing.
Nala menutup matanya erat – erat , melihat
sesuatu yang tidak disangka dan membuatnya sesak. Laut sedang berduaan dengan
seorang kaka tingkat ia kenal satu organisasi dengannya. Nala benar – benar tak
menyangka akan hal itu, sosok laut yang ia kagumi, tetapi dibelakang ternyata
seperti itu, terlebih lagi perempuan yang sedang Bersama laut ialah seorang
kaka tingkat yang terkenal alim dan selalu berpakaian tertutup. Tetapi, siang
ini matahari memang naik begitu cepat sama halnya air mata nala yang tidak
terbendung lagi.
Padahal nala baru saja ingin menyampaikan
progress mengenai proposal kerja sama dengan perusahaan, tetapi melihat
kejadian itu nala benar – benar murung............
???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar